Sabtu, 19 Januari 2019

4 Jalur Pendakian Gunung Cikuray, Garut, Manakah Jalur yang Paling Ideal Untukmu?

4 jalur pendakian gunung cikuray

Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung terpopuler di kalangan para pendaki, khusunya mereka yang berdomisili di Provinsi Jawa Barat. Ia adalah bagian dari trio gunung kebanggaan Kabupaten Garut, bersama Gunung Papandayan dan Gunung Guntur, tiga gunung tersebut biasa disebut dengan singkatan Paguci. Papandayan, Guntur dan Cikuray.

Ketinggian puncak gunung Cikuray mencapai 2.821 mdpl, merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Garut dan berada di urutan ke-4 dalam barisan gunung-gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung satu ini juga dikenal memiliki track pendakian yang sulit dilalui, memiliki beberapa tanjakan sadis dan suhu udara di sana terbilang sangat rendah, udaranya dingin, sebagaimna sikap dia padamu, hehe.

Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang setiap jalur yang tersedia di gunung Cikuray, termasuk di antaranya adalah jalur paling sadis, jalur paling panjang perjalanannya, hingga jalur pendakian gunung Cikuray yang paling baru diresmikan. Berikut penjelasannya, sudah saya siapkan di bawah ini.

4 Jalur Pendakian Gunung Cikuray, Garut, Manakah Jalur yang Paling Ideal Untukmu?

1. Jalur Pemancar

Jalur pendakian gunung Cikuray via Pemancar adalah jalur yang paling umum dilalui oleh para pendaki, pasalnya track pada jalur satu ini dikenal sebagai yang paling ramah di antara lainnya, serta paling gampang dalam urusan trasportasi. Landainya jalur berpengaruh pada panjangnya track, waktu yang dibutuhkan untuk mancapai puncak, relatif lebih lama dari jalur-jalur lainnya, pada umumnya, para pendaki menghabiskan 8 jam perjalanan untuk sampai di puncak.

Transportasi menuju gerbang pendakian bisa kamu mulai dengan tujuan awal adalah terminal Guntur, setelahnya perjalanan dilanjutkan dengan angkot 06, jurusan Cilawu, hingga berhenti di Pertigaan Genteng, kemudian dilanjutkan dengan naik ojek menuju gerbang pendakian via Pemancar, dengan tarif sekitar Rp. 35.000.

Berikut adalah rute perjalanan menuju puncak Cikuray, dengan jalur Pemancar

Pos Pemancar - Pos 1: Di sini, kamu nyaris tidak menemukan bonus (jalanan landai), lamanya perjalanan menuju pos 1, sekitar 30 menit

Pos 1 - Pos 3: medan sangat kumplit, berupa tanah, batu dan akar. Perjalanan ini akan membawamu melewati berbagai tanjakan, di antaranya adalah tanjakan Ambing, Cihuy, Sakti, Taraje dan tanjakan Wakwaw. Lamanya perjalanan ini sekitar 2 jam

Pos 3 - Puncak Bayang: Nyaris sangat menyiksa, perjalanan menuju puncak bayangan dihiasi dengan tanjakan-tanjakan yang menggetarkan dengkul, di sini kamu memasuki hutan yang lebat. Lama perjalanan ini adalah 4,5 jam

Puncak Bayangan - Puncak Cikuray: jalanan semakin sadis, selain menanjak, kengerian pun ditambah dengan jurang menganga di pinggiran track. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam

Baca juga: jalur pendakian gunung Cikuray via Pemancar, Cilawu

2. Jalur Kiara Jenggot

Jalur Kiara Jenggot merupakan jalur alternatif, tidak banyak dilalui oleh para pendaki, masih sepi. Bila kamu hendak menggunakan jalur satu ini untuk menuju ke puncak, usahakan untuk membawa satu rekan yang pernah mendaki dengan menggunakan jalur Kiara Jenggot, supaya tidak mudah tersesat dan lebih aman.

Berikut adalah rute perjalanan dengan menggunakan jalur Kiara Jenggot

Basecamp - Pos 1: usahakan untuk memulai pendakian sepagi mungkin, agar tidak mudah lelah akibat kepasan, karena medan dalam perjalanan ini terbuka. Track masih landai, jalanan berupa batu yang ditata rapi, pemandangan yang bisa dinikmati adalah ladang kebun milik penduduk sekitar

Pos 1 - Pos 2: selepas pos 1, jalan akan terasa lebih menanjak dari sebelumnya, bila melihat pohon besar, bersyukurlah, karena pohon itu menandakan bahwa perjalananmu menuju pos 2, sudah dekat

Pos 2 - Pos 3: perjalanan menuju pos 3, kamu akan melewati medan yang berupa tanah padat, track tidak berbeda jauh dengan sebelumnya, masih menanjak, pemandangan berupa pepohonan lebat, karena kamu mulai memasuki hutan, di pinggiran track, terdapat semak belukar yang sedikit mengganggu perjalanan

Pos 3 - Pos 4: tidak berbeda jauh dari perjalanan sebelumnya, hanya saja track semakin menyempit, semak belukar semakin ganas menggaggu pergerakan pijakanmu

Pos 4 - Pos 5: pos 5 merupakan tempat ideal untuk mendirikan tenda, selain tempatnya yang cukup luas, pemandangan di sana pun terbilang aduhai, saat berkemah di sana, kamu dapat menemukan beberapa tanaman Kantung Semar.

Pos 5 - Pos 6: sekitar 60 menit, perjalananmu menuju pos 6 akan terasa lebih sulit, track semakin menanjak, berpenglah pada akar-akar untuk membantumu melewati tanjakan-tanjakan sadis

Pos 6 - Pos Simpang: pos Simpang sendiri merupakan titik temu antara jalur Kiara Jenggot dengan jalur Pemancar

Pos Simpang - Pos 7: track akan semakin garang untuk menguji ketahanan sendi lututmu, medan berupa tanah berbatu dan akar-belukar. Pos 7 merupakan tempat camp ideal selain di pos 5. Puncak semakin dekat bro!

Pos 7 - Puncak Gunung Cikuray: hutan semakin lebat, menghalangi pandanganmu untuk mengintip penampakan puncak. 10 menit sebelum puncak, kamu akan menemukan sebuah shelter yang cukup luas, yang bisa kamu gunakan untuk mendirikan tenda.

3. Jalur Bayongbong

Bisa dibilang, jalur Bayongbong merupakan jalur paling sadis, tracknya sangat menantang nan menanjak, terjal nan curam. Namun, jalur satu ini memiliki jarak tempuh paling pendek di antara jalur lainnya. Untuk menuju gerbang pendakiannya, dari terminal Guntur, kamu bisa naik ojek menuju basecamp, atau naik angkot dengan jurusan Bayongbong.

Menuju puncak, perjalanan dari basecamp akan melewati 6 pos pendakian terlebih dahulu. Rata-rata pendaki, menghabiskan waktu 6 jam untuk sampai di puncak gunung Cikuray dengan menggunakan jalur Bayongbong.

4. Jalur Olan, Cikajang

Entahlah, apakah jalur satu ini resmi atau tidak, legal atau ilegal. Pastinya pada jalur Olan, kamu tidak akan menemukan pos pendaftaran, tidak ada yang tahu bila terjadi sesuatu di tengah perjalanan. Oleh karenanya, saya tidak menyarankan untuk menggunakan jalur satu untuk mencapai puncak gunung Cikuray. Sementara ulasan ini hanya untuk pengetahuan belaka.

Untuk sampai di basecamp Olan, terbilang cukup mudah, dari terminal Guntur, kita bisa naik elf atau angkot sampai alun-alun Cikajang, kemudian jalan kaki hingga menemukan mushola di kampung terakhir, bila takut kesasar, kamu dapat menanyakannya pada penduduk setempat.

Berikut adalah rangkaian perjalanan menuju puncak Cikuray via Olan

Mushola - Batas Hutan: jalanan berupa bebatuan yang sering dilewati oleh penduduk setempat untuk mengangkut pupuk atau hasil panen, pemandangan berupa perkebunan milik penduduk sekitar, perjalanan menuju batas hutan akan memakan waktu, sekitar 1 jam

Batas Hutan - Pos Bayangan: Saat memasuki batas hutan, kamu akan menemukan pertigaan, ambilah jalur sebelah kanan. Untuk sampai di pos bayangan, tetaplah ikuti penanda jalur berupa tali rapia. Track di sini cukup menanjak, dihimpit oleh semak-belukar

Pos Bayangan - Pos 1: meskipun track pendakian lebih jelas terlihat, namun ikatan tali rapia masih menjadi pacuan. Kemiringan track lebih menanjak dari sebelumnya, namun akar-belukar bisa meringankan perjalananmu (dijadikan pegangan tangan)

Pos 1 - Pos 2: track tidak banyak berubah, masih menanjak dengan hiasan akar belukar, beberapa pohon roboh akan menjadi tambahan rintangan dalam perjalananmu menuju pos 2. Pos 2 sendiri merupakan sebuah tempat bernama Hutan Mati, merupakan tempat mendirikan tenda, beristirahat sebelum melakukan summit di pagi hari

Pos 2 - Puncak Cikuray

Meskipun hanya 1 jam perjalanan, namun track menuju puncak terbilang cukup menyiksa dengkul, pasalnya tingkat kemiringannya lebih menanjak, namun kobaran api semangat dapat membantumu dalam perjalanan berat ini

Puncak Gunung Cikuray

Puncak gunung Cikuray berada pada ketinggian 2.821 mdpl, merupakan tanah lapang yang cukup luas, banyak di antara pendaki yang menjadikannya sebagai tempat camp. Namun karena sering terjadi hembusan angin kencang di atas puncak, saya tidak menyarankan untuk mendirikan tenda di sini.

Pemandangan di atas puncak gunung Cikuray yang bisa kamu nikmati, selain samudera awan yang mengaggumkan, kamu juga dapat melihat puncak gunung Ciremai dan terdapat sebuah bangunan kecil, yang entah dibangun untuk keperluan apa dan pada tahun berapa. Bila kamu menegtahui tentang bangunan tersebut, saya berharap agar memberitahukannya di kolom komentar ya.

Baca juga: sejarah gunung Cikuray

Demikian adalah informasi tentang 4 jalur pendakian gunung Cikuray yang bisa saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat untukmu yang memiliki niatan untuk mengunjungi kemegahan alam di gunung Cikuray, gunung kabanggaan urang Garut tea, hehe.

Sumber gambar: www.superadventure.co.id

Jumat, 18 Januari 2019

Daftar 19 Gunung Berapi di Pulau Jawa, Manakah Menurutmu yang Paling Aktif?

daftar gunung berapi di pulau jawa

Gunung berapi merupakan sebuah istilah yang menggambarkan sebuah saluran batuan cair atau berbentuk lava yang berada di antara permukaan bumi hingga 10 Km di bawah permukaan bumi, termasuk di dalamnya adalah endapan material bekas letusan sebelumnya. Gunung berapi sendiri terbentuk dari retakan kerak bumi, sehingga mengeluarkan gas, abu vulkanik dan lava panas keluar dari bawah permukaan bumi.

Bila sebuah gunung berapi meletus, banyak sekali bencana yang bisa ditimbulkannya, selain berdampak pada masyarakat di sekitarnya, debu vulkanik yang dikeluarkannya pun dapat merusak turbin pesawat. Terlebih pada letusan bersekala besar, butiran dan asam sulfat yang dimuntahkannya dapat menghalangi cahaya matahari, menurunkan suhu di bagian bawah atmosfer. Dalam sejarah letusan gunung berapi, hal ini pernah menimbulkan kelaparan hebat di beberapa kawasan bumi.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki gunung berapi terbanyak. Tepatnya, ada 127 gunung berapi yang terletak di Indonesia, 21 di antaranya ada pada status aktif, berada dalam lingkungan 5 juta penduduk di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena Indonesia berada di garis Cincin Api Fasifik, dimulai dari Selandia Baru sampai Nikaragua.

Berfokus pada Pulau Jawa, pulau satu ini pun memiliki gunung berapi yang terbilang banyak, terhitung ada 19 gunung berapi yang terletak di pulau Jawa. Sebagian di antaranya berstatus aktif dan sebagian lainnya sedang istirahat. Banyak pula di antara gunung-gunung berapi yang berada di pulau Jawa, sangat digemari oleh para pendaki, para perindu ketinggian dan mereka yang senang menghela nafas di gunung dari penatnya rutinitas di keramaian kota.

Nah dalam tulisan kali ini, kamu akan mengetahui daftar gunung berapi yang berada di Pulau Jawa, berikut di bawah ini;

Daftar 19 Gunung Berapi di Pulau Jawa, Manakah Menurutmu yang Paling Aktif?

1. Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa (3.676 mdpl), merupakan salah satu gunung terpavorit di kalangan para pendaki gunung Indonesia, bahkan tak jarang bule terlihat tengah menjamahi gunung satu ini. Hingga saat ini, gunung Semeru masih berstatus aktif, hal ini ditandai dengan aktifitas semburan abu vulkani atau yang dikenal dengan nama wedhus gembel yang masih rutin menyembur setiap hari.

Baca juga: 9 misteri gunung Semeru yang mampu membangkitkan bulu kudukmu

2. Gunung Bromo

Terletak di dekat gunung Semeru, gunung Bromo merupakan tempat wisata unggulan di Provinsi Jawa Timur. Letaknya di antara 4 kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang tercatat selama abad ke-20 sampai abad ke-21, gunung satu ini telah mengalami letusan beberapa kali. Letusan terbesarnya terjadi pada tahun 1974 dan letusan terakhirnya pada tahun 2015.

Sejarah letusan Bromo: 2015-2016, 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775 (Sumber: Wikipedia)

3. Gunung Kelud

Masih berada di Provinsi Jawa Timur, gunung Kelud terletak di antara 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Malang, Blitar dan Kabupaten Kediri. Gunung satu ini merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Bayangkan saja, selama satu abad terakhir, gunung Kelud telah mengalami letusan atau erupsi sebanyak 30 kali. Bahkan beberapa letusan di antaranya terjadi begitu dahsyat, menyebabkan puluhan ribu korban meninggal.

4. Gunung Krakatau

Berada di Selat Sunda, antara pulau Jawa dan Pulau Sumatera, gunung Krakatau dikenal oleh penduduk dunia karena letusannya yang amat dahsyat, yang terjadi pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Dalam catatan disebutkan bahwa awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan, kurang-lebih, 36.000 jiwa. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Pada tahun 2018, anak Krakatau sedikit mengamuk dan mengakibatkan terjadinya tsunami di kawasan Banten dan Lampung.

5. Gunung Merapi

Mungkin, gunung Merapi merukan icon gunung berapi di Indonesia, hal ini disebabkan karena dia sangat rajin ber-erupsi. Letaknya sendiri berada di antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, ketinggiannya mencapai 2.930 mdpl, menjadikannya gunung tertinggi ke-6 di Provinsi Jawa Tengah.

6. Gunung Slamet

Dengan ketinggiannya yang mencapai 3.428 mdpl, gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Sebuah ramalan yang ditulis pada abad ke-12, oleh Sri Aji Joyoboyo menyebutkan bahwa apabila gunung Lawu meletus, maka pulau Jawa bisa terbelah menjadi dua bagian. Wallahua'lam bissawab.

7. Gunung Raung

Ketinggian gunung Raung mencapai 3.332 mdpl, ia terletak di antara 3 kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Kabupaten Jember, merupakan bagian dari gugusan pegunungan Ijen. Kaldera yang berada di atas puncaknya adalah kaldera terbesa di pulau Jawa.

8. Gunung Tangkuban Perahu
9. Gunung Ciremai
10. Gunung Lamongan
11. Gunung Arjuno
12. Gunung Lurus
13. Gunung Ijen
14. Gunung Penanggungan
15. Gunung Butak
16. Gunung Argopuro
17. Gunung Kawi
18. Gunung Baluran
19. Gunung Welirang

Demikian adalah daftar 19 gunung berapi di pulau Jawa yang bisa saya sampaikan, bila diperhatikan, kita bisa mengetahui bahwa kebanyakan dari rentetan gunung-gunung di atas adalah merupakan gunung populer di kalangan pendaki, hal ini menjadi indikasi bahwa gunung berapi, selain menyimpan magma, ia juga menyimpan keindahan alam yang mempesona.

Kamis, 17 Januari 2019

6 Misteri Gunung Pancar, Sentul, Bogor

misteri gunung pancar

Gunung Pancar terletak di kawasan Sentul, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang-Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Meski tidak terlalu tinggi (800 mdpl), namun keindahan alam gunung satu ini sangat populer di kalangan para penikmat alam. Pasalnya saat berkunjung ke sana, selain melakukan kegiatan berkemah, kamu juga dapat menikmati kesejukan air terjun dan kemesraan suasana hening di antara banyaknya pepohonan rindang.

Layaknya gunung-gunung lain di Indonesia, di balik keasrian alamnya, gunung Pancar pun memiliki beberapa misteri, termasuk di dalamnya mitos atau legenda. Nah, dalam tulisan yang sedang kamu saat ini, kita akan membahas 6 misteri yang terdapat di gunung Pancar. Berikut di bawah ini.

6 Misteri Gunung Pancar, Sentul, Bogor

1. Makna dari Nama Gunung Pancar

Banyak yang mengira bahwa arti dari nama gunung Pancar adalah sorotan cahaya. Namun menurut penuturan warga sekitar, pancar sendiri memiliki makna pasak, tonggak atau pancer. Hal ini bermakna bahwa gunung Pancar adalah sebuah tonggak yang membuat bumi yang kita diami tidak mengambang di lautan luas.

2. Legenda Gunung Pancar

Beberapa orang mempercayai bahwa gunung Pancar merupakan gunung yang pertamakali ada di dunia ini. Sangat berkaitan erat dengan makna namanya, sebagai tonggak utama dari semua kawasan di bumi.

Ceritanya, menurut kisah nenek moyang masyarakat sekitar, konon dahulu saat tidak terdapat satu pun gunung di bumi, bumi sering mengalami guncangan hebat, terapung di lautan luas. Kemudian, saat terjadi guncangan hebat, munculah gundukan tanah ke permukaan, membentuk sebuah gunung yang mampu memaku bumi, membuatnya tidak mudah tergoncang. Hari ini, gundukan tanah tersebut kita kenal dengan nama Pancar.

Oleh karenanya, gunung Pancar dipercaya sebagai awal dan akhir kehidupan di bumi. Bila gunung Pancar hancur, maka seluruh kawasan bumi akan ikut hancur.

3. Gunung Pancar Merupakan Pusat Kerajaan Makhluk Ghaib

Banyak orang berpendapat bahwa gunung Pancar merupakan sebuah kerajaan bagi para makhluk ghaib, konon katanya, saat hari kiamat hendak tiba, akan ada peperangan hebat nan besar di antara bangsa jin yang terjadi selama berhari-hari, peperangan dahsyat tersebut akan dimenangkan oleh makhluk ghaib dari kerajaan yang berpusat di gunung Pancar.

4. Terdapat Banyak Makam Keramat

Saat berkunjung ke gunung Pancar, kamu akan menemui banyak sekali makam keramat, banyak tokoh-tokoh berpengaruh di masa silam yang dimakamkan di sana, di antaranya adalah Mbah Raden Surya Kencana, Ki Mas Manggala, Mbah H. Dalem Putih, Mbah Kalijaga, Ki Mas Bungsu, Mbah Raden Balung Tunggal, Mbah Raden Lawulung dan Ki Mas Bungsu.

Maka tidak heran, banyak pengunjung yang datang ke gunung Pancar dengan niatan mencari wangsit atau sekedar ngalap berkah dari makam-makam tersebut. Ini merupakan hal lumrah bagi orang-orang yang percaya akan hal-hal ghaib.

5. Terdapat Benda-Benda Pusaka di Gunung Pancar

Selain mencari wangsit, banyak pula orang-orang yang berkunjung untuk mencari benda-benda pusaka. Sebab, mereka percaya bahwa di gunung Pancar terdapat banyak sekali benda-benda pusaka, tentu saja benda-benda tersebut bersifat ghaib. konon, pada waktu tertentu, akan muncul sebuah cahaya di puncak gunung Pancar, cahaya tersebut merupakan Besi Koneng, peninggalan salah satu tokoh sakti yang di makamkan di gunung Pancar.

6. Kisah Mister Pendaki di Gunung Pancar

Kisah ini berawal dari satu rombongan pendakian yang kesasar, di tengah hutan mereka dibuat terkejut karena menemui sebuah perkampungan yang ramai. Namun anehnya, penduduk kampung tersebut tidak menyapa rombongan itu, hanya melihat dengan mimik wajah yang datar tanpa ekspresi. Setelah berhasil keluar dari hutan, mereka pun menceritakan kejadian ini pada masyarakat sekitar, namun masyarakat pun tidak pernah tahu bahwa di tengah hutan gunung Pancar terdapat sebuah perkampungan.

Baca juga: 9 gunung tertinggi di Jawa Barat

Demikian adalah 6 misteri gunung Pancar, seperti mendaki gunung lainnya yang ada di Indonesia, bahwasannya saat melakukan pendakian, kita hendaknya menjaga tutur kata dan perilaku. Sebab, saya percaya bahwa setiap kita melakukan pendakian, berarti kita sedang bertamu, maka bersikaplah layaknya seorang tamu, termasuk saat melakukan di gunungnya Pancar.

Sumber gambar: hipwee.com

Rabu, 16 Januari 2019

Estimasi Biaya Pendakian ke Gunung Penanggungan

estimasi biaya pendakian ke gunung penanggungan

Gunung Penanggungan dikenal sebagai sebuah gunung yang di dalamnya terdapat banyak sekali prasasti kuno dan bangunan-bangunan tua yang menjadi bukti sejarah berkuasanya kerajaan Majapahit di tanah Jawa Timur pada masa Hindu-Budha di Indonesia. Bentuknya yang menyerupai nasi tumpeng, membuat beberapa sejarawan berpendapat bahwa gunung Penanggungan sendiri merupakan keraton Majapahit yang ditimbun. Kamu dapat mengetahui sejarah dan berbagai faktanya lewat tulisan sebelumnya yang berjudul 10 fakta dan misteri gunung Penanggungan di Jawa Timur.

Ketinggian puncak gunung Penanggungan adalah 1.653 mdpl. Tidak terlalu tinggi, memiliki jalur pendakian yang landai dan menawarkan sajian pendakian yang asik, menjadikan gunung Penanggungan sebagai salah satu gunung ideal untuk dijadikan ajang pemanasan atau pelatihan untuk para pendaki yang baru pertama kali melakukan aktifitas mendaki. Banyak juga rekan para pendaki yang menyebutnya sebagai miniatur gunung Semeru, menjadikannya semakin ramai dikunjungi oleh para perindu ketinggian.

Lokasi Gunung Penanggungan

Lokasi gunung Penanggungan berada di antara dua kabupaten, yakni Kabupaten Pasuruan (di sisi timur) dan Kabupaten Mojokerto (di sisi barat), Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya kurang-lebih 55 km dari Kota Surabaya, merupakan bagian dari gugusan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang, berada di antara 2 gunung besar, yakni Gunung Semeru dan Gunung Welirang. Serta dikelilingi oleh 4 bukit, yakni Bukit Gajah Mungkur (1.084 mdpl), Sarah Klopo (1.235 mdpl), Bekel (1.238 mdpl) dan Bukit Kemuncup (1.238 mdpl).

Kondisi Jalur Pendakian di Gunung Penanggungan

Sama halnya dengan gunung-gunung lainnya di Indonesia, medan jalur di gunung Penanggungan berupa tanjakan, turunan, lembah, bukit dan di beberapa titik terdapat jurang di pinggir jalur. Sementara pijakannya didominasi oleh pasir padat yang berbatu. Dominasi kemiringannya adalah 60 derajat, namun di beberapa titik, kamu akan menemui tanjakan yang mencapai kemiringan hingga 80 derajat.

Perlu diingat, bahwa tidak ada sumber air yang bisa kamu temukan disepanjang perjalanan menuju puncak Penanggungan.

Jalur Pendakian di Gunung Penanggungan

Untuk menjamahi kemewahan alam yang tersaji di gunung Penanggungan, ada beberapa jalur yang bisa kamu lalui, setidak ada 4 jalur yang bisa kamu pilih, di antaranya adalah

-Jalur Trawas
-Jalur Ngoro
-Jalur Tamiajeng
-Jalur Jolotundo

Untuk mengetahui pembahasan detail dari ke-4 jalur di atas, kamu bisa membaca tulisan sebelumnya yang berjudul 4 jalur pendakian gunung Penanggungan.

Estimasi Biaya Pendakian ke Gunung Penanggungan

Letaknya yang strategis, tidak akan menyulitkanmu untuk menemui lokasi gunung Penanggungan. Saya sarankan untuk menggunakan jasa transportasi darat agar dapat meminimalisir pengeluran.

Estimasi Biaya Transportasi Menuju Gunung Penanggungan

Agar kamu mudah mengira-ngira, saya akan memulai perjalanan ini dari Kota Jakarta. Setibanya di Statsiun Gambir (Jakarta), maka perjalanan diawali dengan menaiki kereta, rute Jakarta-Surabaya, kemudian turun di Statsiun Pasar Turi (Surabaya). Untuk tarif kereta ekonomi, kurang lebih, adalah Rp. 110.000. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan jasa bus antar kota, Surabaya-Pasuruan. Tarifnya sekitar Rp. 25.000/orang.

Sesampainya di Terminal Pasuruan, perjalanan bisa dilanjutkan dengan naik angkot menuju Kecamatan Trawas atau bisa menggunakan jasa ojek, yang tentunya memiliki tarif yang lebih mahal, menuju pertigaan Jalatundo, Desa Seloliman.

Tarif Tiket Masuk ke Gunung Penanggungan

Setelah tiba di gerbang masuk pendakian gunung Penanggungan, kamu diwajibkan untuk mengurus Simaksi atau pendaftaran pendakian. Biaya yang harus kamu keluarkan adalah Rp. 15.000/orang.

Baca juga: 9 gunung tertinggi di Jawa Timur, mana gunung favoritmu?

Demikian adalah informasi tentang estimasi biaya pendakian gunung Penanggungan yang bisa saya sampaikan, semoga dengan mengetahuinya, kamu dapat mengira-ngira berapakah uang yang harus kamu sediakan untuk dapat menjamahi gunung yang sarat akan sejarah kedigdayaan kerajaan Majapahit ini.

Sumber gambar: www.superadventure.co.id

Selasa, 15 Januari 2019

10 Fakta dan Misteri Gunung Penanggungan di Jawa Timur

misteri gunung penanggungan

Gunung Penanggungan, atau dahulu sering disebut gunung Pawitra, merupakan sebuah gunung yang memiliki ketinggian 1.653 mdpl, memiliki bentuk kerucut, ia juga dinyatakan sebagai gunung berapi yang sedang beristirahat, para sejarawan berpendapat bahwa terakhir terjadi letusannya pada tahun 200 M, sekitar 1 abad yang lalu.

Letak gunung Penanggungan berada di antara 2 Kabupaten (di Jawa Timur), yakni Kabupaten Pasuruan (di sisi timur) dan Kabupaten Mojokerto (di sisi barat), kurang lebih, berjarak 55 km dari kota Surabaya, masih satu gugusan dengan Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, keberadaannya dikelilingi oleh 4 bukit, yaitu Bukit Gajah Mungkur (1.084 mdpl), Sarah Klopo (1.235 mdpl), Bekel (1.238 mdpl) dan Bukit Kemuncup (1.238 mdpl), hal ini membuatnya terlihat seperti nasi tumpeng.

Bila dilihat dari ketinggiannya, mungkin gunung Penanggungan merupakan gunung pendek yang tidak ada bedanya dengan gunung-gunung lain di Indonesia. Namun bila kita menelisik dari segi sejarah, peradaban dan misteri, maka kita bisa melihat keistimewaan gunung yang satu ini. Kamu bisa mengetahuinya lewat tulisan di bawah ini.

10 Fakta dan Misteri Gunung Penanggungan di Jawa Timur

1. Legenda Gunung Penanggungan

Menurut legenda, gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari 9 gunung yang tersebar di Pulau Jawa, pembentukannya terjadi saat para dewa memindahkan gunung Meru (dari India ke Indonesia). Konon kala itu, para dewa bersepakat untuk memindahkan gunung Meru ke pulau Jawa agar tidak terumbang-ambing di lautan luas. Saat proses pemindahan selesai, ternyata gunung Meru yang diletakan di bagian timur pulau, membuatnya berat sebelah, miring. Oleh karenanya, para Dewa memotong sebagian gunung untuk dibawanya ke arah timur dan potongan tersebut sempat tercecer di beberapa tempat, gunung Penanggungan merupakan salah satu ceceran gunung Meru tersebut.

Kamu bisa mengetahui kisah lengkapnya dengan membaca tulisan sebelumnya yang berjudul sejarah gunung Semeru dan puncak Mahameru.

2. Sejarah Pembentukan Gunung Penanggungan

Menurut para ahli geologi, gunung Penanggungan terbentuk sekitar tahun 9560 hingga 9300 SM, satu generasi dengan Gunung Kelud, Gunung Welirang dan Gunung Arjuno Muda. Pembentukannya terjadi karena proses aktifitas generasi ke-3 di kompleks Anjasmoro-Welirang-Arjuno, merupakan penumpukan awan panas (aliran piroklastik).

3. Dipercaya Sebagai Salah Satu Gunung Suci

Seperti yang telah kita singgung di atas, gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari 9 gunung suci lainnya yang berada di Pulau Jawa. Ia merupakan bagian dari gunung Semeru. Kesuciannya dimulai pada abad ke-10, hal ini diketahui dari penafsiran prasasti tua. Pada masa itu, Sri Maharaja Rake Hino Pu Sindok memerintahkan agar Desa Cunggrang tidak menyerahkan pajak pada kerajaan, melainkan hasil alam dari desa tersebut dipergunakan untuk memelihara bangunan suci bernama Dharmasrama ing Pawitra dan Sanghyang Prasada Silunglung yang terletak di area gunung Penanggungan.

Menurut kepercayaan Jawa Kuno, kesuciannya tidaklah terletak pada puncak gunung semata, namun seluruh area gunung Penanggungan, termasuk lerengnya, merupakan kawasan suci.

4. Merupakan Gunung yang Sarat Akan Objek Sejarah

Gunung Penanggungan merupakan area yang sangat bernilai dalam sisi sejarah, terlebih pada era Hindu-Budha di Indonesia. Pasalnya, kita bisa menemukan banyak sekali objek sejarah di area gunung Penanggungan, baik berupa bangunan atau sisa-sisa bangunan, prasasti kuno dan ceruk pertapaan. Pertama kali diketahui pada abad ke-19, dilaporkan oleh seorang kontroling bernama Broekveldt.

Setelahnya pada tahun 1935 hingga 1940, tim Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda, yang dipimpin oleh W.F. Stutterheim dan A. Gall, melakukan pencarian dan dokumetasi di gunung Penanggungan, hasilnya adalah ditemukannya 81 situs Candi dan objek purbakala di kawasan gunung tersebut.

Kemudian pada tahun 2012 hingga 2014, sebuah studi menyatakan bahwa terdapat 116 situs Candi dan objek purbakala yang ditemukan di kawasan gunung Penanggungan. Terakhir, pada tahun 2017, tim eksplore dari Universitas Surabaya menerbitkan laporan bahwa situs Candi dan objek purbakala di kawasan gunung Penanggungan berjumlah 198. Termasuk di dalamnya adalah struktur Gapura Jedong, Pertintaan Jalatunda, Candi Kendalisido dll.

Karena kekayaan peninggalan sejarah yang terdapat pada kawasan gunung Penanggungan, pada tanggal 14 Januari 2015, melalui surat keputusan Gubernur Jawa Timur, gunung Penanggungan dinyatakan Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Provinsi.

5. Misteri Keraton Kerajaan Majapahit yang Ditimbun

Sebuah kajian yang dilakukan oleh Turangga Seta mengisyaratkan bahwa gunung Penanggungan merupakan Keraton kerajaan Majapahit yang tertimbun, hal ini dilihat dari bentuk gunung yang menyerupai sebagian besar keraton-kerato kerajaan Majapahit di masa silam, seperti nasi tumpeng, atau kita bisa melihatnya bentuknya melalui bangunan Musium Purna Bhakti Pertiwi yang ada di Taman Mini Indonesia Indah(TMII).

6. Misteri Altar Kuno yang Tersembunyi

Meski tidak ada bukti konkret tentang keberadaan altar kuno di puncak gunung Penanggungan, namun beberapa penemuan seakan mengisyaratkan bahwa altar tersebut memang benar-benar ada. Misalnya seorang warga Inggris yang telah menjadi WNI. yang mengajar di Universitas Surabaya menemukan sebuah jalan tua yang mengelilingi gunung, jalan tersebut diperkirakan bisa dilalui oleh kereta kuda kerajaan Majapahit dan berakhir di puncak Penanggungan atau isyarat seorang anggota ekspedisi Universitas Surabaya yang mengatakan "bisa jadi situsnya ya gunung itu sendiri".

7. Vegetasi Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan ditutupi oleh vegetasi berupa hutan Montane, hutan Dipterokarp Bukit, hutan Ericaceous atau hutan gunung dan hutan Dipterokarp Atas. Sementara bagian atasnya terdapat padang rerumputan, berupa alang-alang dan gelagah. Kamu juga bisa melihat banyaknya pohon Kaliandra yang sengaja ditanam sebagai upaya penghijauan.

8. Jalur Pendakian Gunung Penanggungan

Karena memiliki jalur pendakian yang terbilang landai, gunung Penanggungan menjadi salah satu madona di kalangan para pendaki di Jawa Timur, biasanya para pendaki menjadikannya sebagai rute pemanasan, pengobat rindu kepada lelahnya pendakian, atau sebagai ajang pelatihan bagi para pendaki pemula. Bila kamu hendak menjamahinya, setidaknya ada 5 jalur yang bisa kamu lalui, di antaranya adalah;

-Jalur Wonosunyo (Gempol)
-Jalatunda (Trawas)
-Jalur Tamiajeng (Trawas)
-Jalur Kedungudi (Trawas)
-Jalur Ngoro (Mojokerto)

Kamu bisa mengetahuinya lebih detail, dengan membaca tulisan yang berjudul 5 jalur pendakian gunung Penanggungan

9. Tidak DItemukannya Sumber Air di Sepanjang Jalur Pendakian

Menurut beberapa sumber, di sepanjang perjalanan menuju puncak, kamu tidak akan menemukan sumber air. Oleh karena itu, bawalah persediaan air secukup mungkin, perkirakan selama perjalanan naik dan turun. Sehingga tidak ada cerita, bahwa kamu kehabisan persediaan air, dehidrasi, saat menjamahi gunung Penanggungan.

10. Cerita Misteri Pendaki Gunung di Penanggungan

Dilansir dari Candi.web.id. Konon ada dua orang kakak-beradik yang menjamahi gunung Penanggungan. Saat hari mulai gelap, mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah goa. Selang beberapa menit, mereka mendengar suara ribut yang berasal dari atas, pikir mereka mungkin itu rombongan pendaki lain yang sedang mengobrol, yang sampai di puncak duluan. Kemudian sebelum tertidur, mereka melihat cahaya senter di kejauhan, karena mereka mengira itu adalah senter milik pendaki lain, mereka pun mengajaknya untuk ikut bermalam di dalam goa, namun cahaya senter itu tidak juga mau mendekat.

Betapa terkejutnya kaka-beradik itu setelah sampai di puncak pada keesokan paginya, nyatanya tidak ada satu orang pun di atas puncak selain mereka berdua.

Demikian adalah 10 fakta dan misteri gunung Penanggungan yang telah kamu ketahui. Bahwasannya, gunung yang memiliki ketinggian 1.653 mdpl ini memiliki banyak sekali misteri dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Salam lestari

Sumber gambar: http://ciyusadventure.blogspot.com

Senin, 14 Januari 2019

Beberapa Penyakit yang DIakibatkan Oleh Hawa Dingin di Atas Gunung

penyakit dingin di atas gunung

Mendaki gunung adalah sebuah perjalanan yang menyenangkan, memberikan pengalaman dan pelajaran. Banyak di antara kita yang memilih kegiatan ini untuk menghabiskan masa liburan. Di atas sana, banyak sekali hal-hal yang sangat menarik yang bisa kita nikmati, di antaranya adalah pemandangan yang super indah, menikmati kopi dan obrolan kawan yang sama-sama hangat, serta hal lainnya yang mampu membuatmu lupa akan rutinitas harian yang melelahkan.

Namun, dibalik keasikan-keasikan yang bisa kamu rasakan, tentunya kamu harus mengetahui bahwa kegiatan mendaki gunung memiliki berbagai resiko. Diantaranya adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh hawa dingin saat kamu berada di atas gunung. Berikut adalah pembahasan tentang 2 penyakit yang diakibatkan oleh hawa dingin di atas gunung, termasuk gejala dan cara memberikan pertolongan pertama pada si penderita.

2 Penyakit yang Diakibatkan Oleh hawa Dingin di Atas Gunung

1. Frostbite

Penyakit Frostbite seringkali disebut juga sebagai radang dingin, penyakit satu ini merupakan kondisi dimana jaringan tubuh membeku, bahkan rusak, karena terkena paparan hawa dingin (suhu rendah). Umumnya, Frostbite menyerang pada telinga, hidung, kaki dan tangan.

Frostbite bisa menjadi resiko yang sangat mengancam, karena ia bisa membuat penderita kehilangan kulit, kaki, tangan dan jari-jemari. Penyakit ini juga dapat berkembang menjadi Hipotermia. Dibutuhkan banyak waktu untuk sembuh dari penyakit Frostbite.

Gejala

Tahap Pertama

-Bagian kulit terasa dingin, terasa tertusuk duri
-Warna kulit terlihat memerah
-Merasakan sensasi mati rasa dan kesemutan

Tahap Dua

-Kulit akan memutih atau pucat
-Nampak bintik-bintik berwarna ungu atau biru
-Merasakan sensasi panas menyengat, seperti terbakar
-Pembengkakan pada bagian tubuh yang terserang
-Jaringan kulit dalam rusak

Tahap Terakhir

-Mati rasa (penderita tidak lagi merasakan dingin)
-Merasa nyeri atau tidak nyaman pada bagian tubuh yang terserang
-Kulit melepuh/terkelupas
-Bagian tubuh yang terkena akan berwarna gelap dan beku
-Sendi tidak bisa berfungsi

Cara Memberikan Pertolongan Pertama

Segera bawa turun penderita dan langsung diperiksakan pada rumah sakit atau dokter terdekat. Sebab, bila terjadi keterlambatan, penderita bisa saja kehilangan sebagian anggota tubuh, seperti hidung, telinga, kaki, tangan atau jari jemari.

Beberapa cara pencegahan serangan Frostbite di atas gunung

-Kenakanlah pakaian yang hangat saat berkemah di atas gunung
-Tidak banyak mengkomsumsi alkohol dan kafein

Penyakit Frostbite memang tidak banyak menyerang pada para pendaki gunung di Indonesia, namun tidak ada salahnya apabila kita tetap waspada dan mengetahui penjelasan tentang penyakit yang bisa timbul akibat hawa dingin ini.

2. Hipotermia

Hipotermia adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang para pendaki gunung. Pasalnya, berbagai penyebab hipotermia sering dilakukan oleh para pendaki, di antaranya adalah memakai kaos basah, entar itu karena kehujanan atau basah kuyup oleh keringat, tidur di sembarang tempat atau mengenakan pakaian yang kurang hangat.

Hipotermia sendiri adalah penyakit yang dimana kondisi tubuh mengalami kedinginan hebat, sehingga suhu tubuh menurun drastis. Pada kondisi tersebut, tubuh kita kesulitan untuk mengatur suhu tubuh, sehingga tidak bisa mengatasi tekanan udara dingin di sekitar kita.

Gejala

Tahap Pertama

-Menggigil hebat
-Wajah terlihat pucat
-Pusing
-Mual
-Merasa sangat lelah
-Lapar
-Susah mengatur ritme bernafas, terkadang sangat cepat

Pada tahap ini, banyak penderita yang tidak menyadari serangan hipotermia, karena gejala-gejala di atas menyerang dengan perlahan.

Tahap Dua

-Merasa ngantuk, disertai lemas
-Kehilangan kesadaran, penderita akan berbicara ngelantur atau mengigau
-Merasa bingung atau linglung
-Kehilangan akal sehat, sehingga walaupun suhu dingin, penderita bisa saja malah membuka baju
-Tingkat kesadaran akan semakin menurun

Tahap Akhir - Hipotermia Parah

-Karena kesadaran semakin menurun, penderita akan pingsan
-Denyut nadi melemah, tidak beraturan, bahkan tidak terdeteksi sama sekali
-Nafas terengah-engah, lemah, bahkan tidak bisa bernafas
-Pupil mata membengkak

Langkah Pencegahan Hipotermia Saat Mendaki Gunung

-Gunakanlah pakaian yang hangat, dapat melindungimu dari dinginnya udara gunung
-Kenakanlah pakaian kering saat istirahat
-Tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat menurunkan kesadaran saat mendaki

Baca juga;

Gejala dan cara mencegah hipotermia saat kamu mendaki gunung
Pengertian, penyebab dan cara mengatasi hipotermia

Demikian adalah 2 penyakit yang bisa diakibat oleh hawa dingin di atas gunung. Tetaplah waspada, gunung manapun yang kamu daki, tetaplah utamakan keselamatan

Rabu, 28 November 2018

Cari Tas yang Kuat dan Awet? Buruan Beli Tas Deuter Mumpung Lagi Diskon 40%!

diskon tas deuter

Bagi siapapun yang suka kegiatan-kegiatan menantang seperti berpetualang dan mendaki gunung, pasti familiar dengan berbagai brand equipment mancanegara maupun lokal. Salah satu brand populer asal Jerman yang banyak menawarkan equipment intens outing maupun multi day excursions adalah merk Deuter. Ini adalah brand asal Jerman yang banyak memproduksi tas ransel untuk kegiatan tracking, olahraga salju, hingga mendaki gunung.

Harga tas ransel Deuter rata-rata sangat mahal berkisar antara 2-3 jutaan. Tapi saat ini, official store Deuter Indonesia yang ada di toko online Bukalapak sedang menawarkan diskon hingga 40%.

Jadi bagi kamu yang tertarik untuk membeli tas branded yang membawa kualitas level internasional ini segera klik link yang telah saya berikan di atas. Lumayan, kita bisa berhemat hampir setengah harga. Bayangkan saja, Deuter tas tipe Futura Pro 36 L yang awalnya dihargai Rp2,3 juta bisa kamu tebus dengan harga Rp 1,3 jutaan saja.

Ada juga pilihan tas Deuter original yang berukuran lebih kecil yaitu Futura 22 yang harga aslinya 1,5 jutaan dijual dengan harga sekitar Rp900.000. 

Bagi kamu yang membutuhkan ransel berukuran lebih besar buat pergi pergi camping atau naik gunung. Misalnya ransel dengan volume 45 atau 55 liter, yang rata-rata ditawarkan dengan harga diatas Rp 3 juta, saat ini bisa kamu beli dengan harga sekitar Rp1,8 sampai Rp2 jutaan. 

Harga murah tersebut bisa kamu dapatkan karena, seperti yang telah saya ungkapkan di atas. Deuter Indonesia yang saat ini official store online-nya di Bukalapak sedang menawarkan diskon hingga 40%.

Keunggulan tas Deuter dibandingkan dengan ransel biasa

Saya teringat beberapa ransel yang saya miliki, yang saya anggap cukup kuat sehingga saya pun rela mengeluarkan uang agak banyak untuk membelinya. Tapi sayang, ternyata tas yang tadinya saya kira cukup berkualitas dan terbuat dari bahan yang baik ternyata tidak mampu bertahan lama bahkan setelah sekian kali pemakaian ada saja bagiannya yang rusak.

Karena sering dikecewakan oleh kualitas rendah yang diberikan oleh beberapa merk di luar sana, saya jadi teringat akan tas Deuter yang levelnya setara dengan The North Face, Jack Wolfskin, Karrimor, dan merk-merk beken lainnya termasuk Berghaus serta Black Diamond. Tapi yang original lho ya… bukan yang KW.

Dari sekian merek di atas, The North Face dan Deuter adalah yang paling populer dan paling banyak dibeli dan digunakan. Khusus untuk merk Deuter, ini adalah merek yang paling banyak dipilih oleh para pecinta kegiatan hiking, karena terkenal kuat serta didesain dengan cukup apik sehingga siapapun yang memakainya akan merasa sangat nyaman saat membawa beban berat di punggung.

Desainnya yang ringkas dan berbagai fiturnya yang ergonomis membuat berbagai produk keluaran Deuter sangat nyaman dan enak digunakan. Oleh karena itu, bagi kamu yang saat ini merasa sangat butuh tas untuk berbagai kegiatan. Entah itu untuk travelling, hiking, tracking, dan lain-lain. Saya sarankan kamu segera mengunjungi halaman official store Deuter Indonesia yang ada di Bukalapak.

Beli tas Deuter di Bukalapak

Mumpung lagi diskon kesempatan ini sebaiknya tidak kamu lewatkan. Bagi kamu yang merasa membutuhkan tapi terbentur dana yang terbatas, jangan khawatir! Karena saat ini di Bukalapak sudah ada fitur BukaCicilan yang bisa kamu manfaatkan untuk mengkredit barang.

Ini adalah salah satu keunggulan berbelanja di Bukalapak yang menjadi salah satu tokoh online favorit saya. Dengan adanya fitur BukaCicilan, kita bisa membeli secara kredit tanpa perlu punya kartu kredit.

Nah, segera ajukan limit kredit yang ingin kamu dapatkan agar kesempatan membeli tas Deuter Indonesia yang sedang diskon 40% tidak terlewatkan.